Demam Batu Cincin Akik Mengalahkan Logika Dan Realita
Batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari
hasil proses geologi
yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai
harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles
sebelum dijadikan perhiasan. Sedangkan Batu
Akik adalah jenis batuan yang terbentuk dari mineral didalam tanah yang
mempunyai corak dan bentuk struktur yang indah seperti warna hijau merah dan
lain sebagainnya.
Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu
permata. Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara
lain di provinsi
Banten dengan
Kalimayanya, di Lampung
dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka,di Pulau Kalimantan
dengan Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu permata mempunyai nama
dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya
yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling
diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik
jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang
berasal dari Tanjung Bintang,
Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas
kristalnya.
Saat ini batu akik
sudah sangat jauh dari hal mistis. Dahulu batu memang suka dikaitkan dengan
hal-hal mistis. Tahun 2014 ini batu akik
jauh sangat berkembang. Orang menyukai batu akik
bukan karena ada hal mistis lebih ke seni yang ditampilkan. Apalagi banyak
orang yang mengaitkan batu akik dengan khasiat yang berlebihan. Seperti batu
yang bisa membuat kebal. Untuk pengasihan, dan sebagainya.
Orang-orang menyukai batu akik lebih ke manfaat secara kesehatan. Seperi batu
yang bisa melancarkan peredaran darah.
Pada tahun 2015 ini ketenaran batu akik akan mulai menurun. Batu-batu mulia akan kembali naik. Namun batu akik tetap memiliki pasarnya sendiri. Tidak akan redup. Tren batu akik saat ini memberikan banyak manfaat bagi orang. Ini harus dijadikan momentum untuk pemerintah agar memperhatikan para pedagang batu akik. Sriwijaya Gems Community (SGC) siap serta dalam memberikan kontribusi untuk memajukan potensi batu akik di Sumsel dengan memberika pelatihan bagi orang-orang yang ingin berwirausaha di bidang batu akik.
Manfaat lain yang dirasakan dari naik daunnya batu akik membuat tingkat pengangguran dan kriminalitas di Sumsel berkurang. Apalagi rencana pemerintah yang akan merelokasi pedagang batu akik di kawasan Cinde.
Diharapkan pemerintah memberikan tempat khusus bagi pedagang batu akik. Selain memberikan penghasilan bagi pedagang juga membuat Palembang memiliki pasar khusus batu dan meningkatkan PAD.
Sumsel sendiri memiliki banyak jenis batu yang banyak dicari orang seperti batu blue chalcedony (spirtus), lavender, ijo Baturaja, sunkist, darah, kecubung, dan teratai
Pamor batu akik sebagai batu aji alias jimat sudah lama dikenal orang. Konon, batu ini bisa dijadikan pemikat, penolak bala, obat, sarana kesaktian diri dan sebagainya. “Kekuatan” apa saja sesungguhnya yang tersimpan di balik batu akik
Batu akik digandrungi banyak orang rupanya bukan melulu karena keindahannya. Ada juga yang membeli, mengoleksi, merawat, bahkan mati-matian memnrurunya lantaran mempercayai kekuatan gaib yang tersimpan di dalamnya. Percaya atau tidak, nyatanya memang ada batu akik yang terasa nyes dinginnya saat digenggam. Tidak Cuma itu, ada juga batu akik yang bermuatan magnet, bahkan listrik. Malahan yang bisa melekat erat saat ditempelkan di kaca atau di lidah pun ada.
Inikah, antara lain, yang dimaksudkan dengan “kekuatan” batu akik itu ?
Konon, batu akik yang hendak dijadikan jimat, obat, lambang, atau apapun namanya bukan batu akik sembarang akik. Selain jenisnya tertentu, batu akik itu juga harus asli alias alami. Batu akik sintetis dianggap tidak memiliki kekuatan gaib, karena bikinan manusia. Sayangnya, menurut orang yang mengaku tahu perihal perakikan, kekuatan gaib itu tidak selalu mendatangkan keberuntungan atau hal-hal positif lainnya. Ada juga batu akik yang “kesaktiannya”, katanya, justru bisa mendatangkan sial bagi pemilik atau pemakainya.
Siapa pun seyogianya harus berhati-hati memilih dengan maksud untuk memiliki lima benda berikut ini untuk dijadikan harta, pusaka, atau klangenan. Kelimanya adalah curigo (keris), turonggo (kuda), Kukilo (burung perkutut), wanito (isteri), dan juga selo alias batu mulia atau batu akik. Soalnya, kelima benda tersebut memiliki katuronggo (ciri atau tanda), baik ciri baik yang membahagiakan maupun ciri yang bisa mencelakakan. Menurut contoh yang dirujuk dari sahibul riwayat raja-raja Inggris dulu kala, konon ada raja tertentu atau permaisurinya, bahkan keluarga dekat kerajaan yang mengalami kesialan secara mengenaskan gara-gara batu akik. Misalnya, dikudeta dari kedudukannya sebagai raja diraja atau malu hati berat lantaran kalah perang. Ada juga yang meninggal (secara baik-baik) atau karena dihukum mati saat sedang menduduki takhta.
Dipercaya sejak dulu kala Khasiat batu akik untuk mengobati bermacam-macam penyakit, sebagai penolak setan atau roh jahat, dan tujuan lain tercatat sejak zaman filsuf kondang seperti Plato, Herodutus, Theopharatus, dan Pliny. Bahkan, dalam catatan dokumentatifnya, filsuf St. Hildegrade yang hidup pada abad XII memberikan petunjuk bagaimana cara menggunakan batu Yacinth alias Yakut, yang di sini (Indonesia pen,) dikenal dengan sebutan Biduri Langit, sebagai penolak bala.
Disebutkan, batu akik tersebut diputar-putarkan di atas sekerat roti. Pada saat yang sama, mulut mesti berkomat-kamit mengucapkan mantra. Selain itu, si pasien diminta menghabiskan roti yang telah dimantrai. Seketika, katanya, sembuhlah dia.
Lain lagi halnya dengan Kaisar Prancis, Napoleon I dan Napoleon III. Mereka berdua, konon, sama-sama mengenakan cincin bermata batu Karnelian alias Akik Kendit sebagai jimat. Dengan cincin ini, menurut cerita dari mulut ke kuping yang beredar di negeri itu, Napoleon I maupun Napoleon III tidak tembus ditombak dan juga tidak mempan ditembak. Namun, ternyata Napoleon III akhirnya terbunuh juga dalam Perang Zulu. Lho, kok bisa ? Sebabnya, masih katanya, karena dia lupa memakai cincin Karneliannya. Owala ! “Keajaiban” itulah yang kemudian mengilhami tentara Hitler. Hampir semua prajurit kemudian melengkapi dirinya dengan akik Badar Besi, yang sesungguhnya berasal dari batuan mineral hematit. Selain akik Badar Besi, ada pula batu aji lain yang juga dipercaya bisa membuat kebal pemakainya. Jimat ini di Indonesia dikenal dengan nama Kul Buntet, suatu fosil kerang yang berisi dan terlapisi mineral Pirit.
Uniknya, di kalangan masyarakat Barat pun – yang sering kita nilai sangat realitis – sejak dahulu sudah berkembang dengan sumbur kepercayaan akan kekuatan batu akik. Banyak yang menggunakannya sebagai lambang kelahiran, yang dikaitkan dengan keselamatan dan nasib baik seseorang.
Kelahiran pada hari Minggu dilambangkan dengan Topas alias akik Cempaka. Senin dengan Kinyang Es (kristal kuarsa), dan Selasa dengan akik Tirto Merto (Emerald alias Zamrud) atau akik Mirah Delima (rubi). Sementara bayi yang lahir pada hari Rabu sebaiknya dihadiahkan akik Kecubung Asihan (ametis) atau akik Badar Besi (hematit). Kelahiran Kamis dilambangkan dengan akik Kendit (karnelian) atau Nilam (Yakut). Jum’at dengan batu Mata Kucing alias akik Garuda Soca (kristal kuarsa), dan kelahiran pada hari Sabtu dilambangkan lewat batu Pirus (turquis).
Kalau bukan pada hari kelahiran, mereka sering pula merujuk pada pakem astrologi. Seseorang dalam naungan bintang Capricornus (lahir di bulan Januari) disarankan memilih batu permata jenis Garnet. Yang berbintang Aquarius (Februari) lebih memilih Kecubung Asihan. Pisces (Maret) cocoknya Aquamarin atau akik Badar Besi, dan orang berbintang Aries (April) lebih pas memilih Intan atau Kristal Kuarsa. Kalau Anda berbintang Taurus (Mei) –yang ini juga masih katanya- lebih cocok menggunakan Zamrud atau Krisopras.
http://gesnouin.tumblr.com/
0 komentar:
Posting Komentar