MAKALAH TENTANG TIPE-TIPE
ORGANISASI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas
ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Ridho serta kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas
makalah Administrasi Kepegawaian
ini dengan judul “Kesenjangan
Sosial Masyarakat Indonesia ” dengan tepat pada waktunya.
Tugas makalah ini ditujukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Kepegawaian. Dan juga kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1.
Bapak ST., M.Si. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi
Kepegawaian yang telah banyak memberikan bimbingan dan Arahan kepada kami
sehingga Tugas Makalah Administrasi Kepegawaian
ini dapat selesai tepat waktu .
2.
Kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengerjakan tugas
makalah Administrasi Kepegawaian ini.
3.
Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per
satu yang turut membantu kelancaran dalam mengerjakan tugas makalah
Administrasi Kepegawaian ini .
Kami menyadari bahwa makalah Administrasi Kepegawaian ini masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas makalah
Administrasi Kepegawaian ini .
Dengan demikian kami mengharapkan semoga tugas makalah
Administrasi Kepegawaian ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca.
Sengkang,
24 April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................... 3
A. Pengertian
organisasi ................................................................... 3
B. Tipe
organisasi ............................................................................. 9
BAB III PENUTUP......................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia
pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun dalam kehidupannya harus
berkelompok dan bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri, namun
bergantung kepada orang lain. Manusia tanpa manusia lainnya tidak akan bisa
bertahan hidup. Dalam kehidupannya dengan manusia lain manusia berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri
untuk selalu hidup dengan orang lain. Dengan demikian manusia itu merupakan
bagian dari suatu organisasi sosial, karena hampir seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh manusia berkaitan dengan oranglain. Tentunya manusia memiliki
tujuan dalam hidupnya. Untuk memenuhi tujuan itu, manusia melakukan berbagai
macam cara. Salah satunya adalah membentuk organisasi-organisasi. Dan dalam hal
ini organisasi terdiri dari beberapa
tipe yang menjadi pembeda dalam kegiatan berorganisasi dan tipe tersebut dapat
menjadi pembeda antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain .
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari tulisan diatas dapat dirumuskan bahwa “ Apa saja tipe-tipe organisasi dalam
kegiatan berorganisasi dan apa saja berbedaannya dari tipe tipe organisasi
tersebut.
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan
dari tulisan ini adalah mengetahui tipe-tipe organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
1.
Menurut Prof Dr. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/ sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2.
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan
organisasi ialah suatu system
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah
saja.
3.
Menurut Prof Dr. Mr
Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah struktur pembagian
kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4.
Menurut Stoner
organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manager
mengejar tujuan bersama.
5.
Menurut Jame D. Mooney
organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
6.
Menurut Chester I.
Bernard
organisasi merupakan suatu sistem
aktifitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
7.
Menurut Stephen P.
Robbins
organisasi adalah kesatuan social yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk
mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
8.
Menurut Paul Preston dan
Thomas Zimmerer
organisasi adalah sekumpulan orang-orang
yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
9.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (W.J.S Poerwadarminta)
organisasi adalah susunan dan aturan
dari berbagai-bagai bagian(orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.
Dari beberapa pengertian organisasi di atas
mungkin dapat disimpulkan bahwa secara umum organisasi adalah wadah atau tempat
dilakukannya kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau kelompok untuk
mencapai tujuan.
B. TIPE-TIPE ORGANISASI
Secara
garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi
informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal
maupun informal
Organisasi
formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan,
akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi
bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta
prasarat lainya terurutkan dengan
baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif
bersifat tidak fleksibel. Contoh
organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
organisasi
informal Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal
dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk
menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat
eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan
tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi
seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi
organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan
terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi
organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks: Mungkin setiap
pengusaha ataupun perusahan mempunyai organisasi. Organisasi ini sendiri sangat penting bagi
pemilik perusahaan yang di antara lain meliputi:
1. Organisasi
Berdasarkan Tujuannya
a.
Profit Oriented Organization
Tujuan
organisasi jenis ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
Manfaat yang di dapat dari suatu perusahaan yang menganut jenis organisasi ini
hanya untuk faktor internal. Artinya, hanya orang-orang yang bekerja sama dengan
perusahaan tersebut yang akan memperoleh manfaatnya.
b.
Non Profit Oriented Organization
(Organisasi Sosial)
Tujuan
organisasi jenis ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari
organisasi jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. dalam
hal ini, masyarakatlah yang memperoleh manfaatnya. Organisasi sosial terbentuk
dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuknya
organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian
timbul aturan-aturan.
2. Organisasi
Berdasarkan Tipe atau Bentuknya
A.
Organisasi Lini (Line Organization)
Diciptakan
oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu
dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau
komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi
Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai
Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Ciri-ciri
organisasi lini :
a) Hubungan
antara atasan dan bawahan masih bersifat Pengikut
b) Jumlah karyawan sedikit
c) Pemilik
modal merupakan pemimpin tertinggi
d) Belum
terdapat spesialisasi
e) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang
& tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
f) Struktur
organisasi sederhana dan stabil
g) Organisasi
tipe garis biasanya organisasi kecil
h) Disiplin
mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan
penggunaan organisasi tipe garis adalah :
a) Ada
kesatuan komando yang terjamin dengan baik
b) Disiplin
pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
c) Koordinasi
lebih mudah dilaksanakan
d) Proses
pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
e) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur,
karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah
dapat dimengerti dan dilaksanakan
f) Rasa
solidaritas pegawai biasanya tinggi
g) Pengendalian
mudah dilaksanakan dengan cepat
h) Tersedianya
kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
i)
Adanya penghematan biaya
j)
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan
organisasi garis :
a) Tujuan
dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi
b) Pembebanan
yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
c) Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap
kaku (tidak fleksibel).
d) Kesempatan
pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif
sendiri
e) Organisasi
terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
f) Kurang
tersedianya saf ahli
B. Organisasi
Lini dan Staff (Line and Staff Organization)
Merupakan kombinasi dari organisasi
lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu
oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm
saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.
1) Ciri-ciri
Organisasi Lini dan Staff :
a. Hubungan
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
b. Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
c. Terdapat
2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
d. Jumlah
karyawan banyak
e. Organisasi
besar, bersifat komplek
f. Adanya
spesialisasi
2) Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staff :
a. Asas
kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
b. Adanya
tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
c. Tipe
organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil.
d. Pengembalian
keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
e. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada
pembagian tugas yang jelas.
f. Disiplin
dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
g. Bakat
pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
h. Diperoleh
manfaat yang besar bagi para ahli
3. Kelemahan-kelemahan
dari bentuk Organisasi garis dan staff :
a. Kelompok
pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
b. Solidaritas
pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
c. Sering
terjadi persaingan tidak sehat, karena masingmasing menganggap tugas yang
dilaksanakannyalah yang penting
d. Pimpinan
lini mengabaikan advis staf
e. Apabila
tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf
tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
f. Penggunaan
staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
g. Kemungkinan
pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan
pegawai lini
h. Kemungkinan
akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan
dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
C.
Organisasi Fungsional (Functional
Organization)
Organisasdi
Fungsional Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan
sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja
merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
1.
Ciri-ciri Organisasdi Fungsional :
a. Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
b. Bawahan
akan menerima perintah dari beberapa atasan
c. Pekerjaan
lebih banyak bersifat teknis
d. Target-target
jelas dan pasti
e. Pengawasan
ketat
f. Penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi
2.
Keuntungan-keuntungan menggunakan
organisasdi fungsional :
a. Spesialisasi
dapat dilakukan secara optimal
b. Para
pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masingmasing
c. Produktivitas
dan efisiensi dapat ditingkatkan
d. Koordinasi
menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan
tertib
e. Solidaritas,
loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi.
f. Pembidangan
tugas menjadi jelas.
3.
Kelemahan-kelemahan organisasi
fungsional :
a. Pekerjaan
seringkali sangat membosankan
b. Sulit
mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena
pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
c. Sering
ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh
sulit dan sukar dilakukan
D.
Organisasi Lini dan Fungsional (Line and
Function Organization)
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya
pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada
kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
1. Ciri-ciri
Organisasi Lini dan Fungsional:
a. Tidak
tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
b. Terdapat
spesialisasi yang maksimal
c. Tidak
ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.
2. Kebaikan
organisasi Lini dan fungsional :
a. Solodaritas
tinggi
b. Disiplin
tinggi
c. Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
d. Pekerjaan
– pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
3. Kelemahan-kelemahan
organisasi Lini dan Fungsional :
a. Kurang
fleksibel dan tour of duty
b. Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
c. Spesiaisasi
memberikan kejenuhan
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Organisasi adalah wadah atau tempat dilakukannya kegiatan
kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau kelompok untuk mencapai tujuan.
Tipe-tipe organisasi terdiri dari
Organisasi Lini, Organisasi Lini dan Staff, Organisasi Fungsional,
Organisasi Lini dan Fungsional.
B.
SARAN
Organisasi
adalah suatu wahdah atau tempat sudah seharusnya dimanfaat kan sebaik-baiknya
sesuai dengan jenis dan tipe organisasi seperti
Organisasi Lini, Organisasi Lini dan Staff, Organisasi Fungsional,
Organisasi Lini dan Fungsional