EXTRAWEBDIA.COM

EXTRAWEBDIA.COM

Selasa, 23 Juni 2015

MAKALAH ORGANISASI SOSIAL

MAKALAH ORGANISASI SOSIAL

DI
S
U
S
U
N
OLEH
1.       AGUS NAWAN      
2.      ALVIAN
3.      NUR AZIZAH A

SEMESTER 2 G
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIC
STIA PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG
2015



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Ridho serta kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas  makalah  Teori-Teori Organisasi ini  dengan judul “Organisasi Sosial” dengan tepat pada waktunya.
Tugas makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori-Teori Organisasi. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.    dosen  pembimbing mata kuliah Administrasi Kepegawaian yang telah banyak memberikan bimbingan dan Arahan kepada kami sehingga Tugas Makalah Teori-Teori Organisasi ini dapat selesai tepat waktu .
2.    Kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengerjakan tugas makalah   Teori-Teori Organisasi ini.
3.    Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam mengerjakan tugas makalah Teori-Teori Organisasi  ini .
Kami menyadari bahwa  makalah  Teori-Teori Organisasi ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas makalah Teori-Teori Organisasi ini .
Dengan demikian  kami mengharapkan semoga tugas makalah Teori-Teori Organisasi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
                                                                                        Sengkang, 10  April 2015
                                                                                                            
                                                                                                     Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................           i
DAFTAR ISI.....................................................................................           ii
BAB I  PENDAHULUAN................................................................           1
A.   Latar Belakang............................................................................           1
B.   Rumusan Masalah........................................................................           2
C.   Tujuan Penulisan..........................................................................           2
BAB II    PEMBAHASAN...............................................................           3
A.  Pengertian Organisasi Sosial
B.  Hakekat Organisasi Sosial
C.  Proses Terbentuknya Organisasi Sosial
D.  Peranan Organisasi Sosial
E.   Ciri-Ciri Organisasi Sosial
F.   Sasaran Organisasi Sosial
G.  Macam-macam Organisasi Sosial
H.  Organisasi Sosial Yang Ditemui di Lapangan
BAB III   PENUTUP.........................................................................           10
A.   Kesimpulan..................................................................................           10
B.   Saran............................................................................................           10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................           11




BAB I
  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
        Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
        Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.  Menurut para pakar organisasi sosial banyak macamnya, namun secara umum organisasi sosial ada dua macam yaitu organisasi formal dan organisasi informal.
         Pentingnya pengetahuan tentang organisasi sosial bagi seorang calon Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) karena bila nanti telah terjun ke lapangan sebagai seorang penyuluh pertanian tentunya dalam melaksanakan tugas akan banyak bekerja sama dengan organisasi sosial yang ada di masyarakat wilayah binaannya, dalam rangka pelaksanaan penyuluhan pertanian. Makalah ini membahas
tentang organisasi sosial terutama mengenai apa itu organisasi sosial, jenis serta organisasi sosial yang dapat ditemui di lapangan.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka, masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1.             Apa yang dimaksud  Organisasi Sosial
2.             Apa Hakekat Organisasi Sosial
3.             Bagaimana Proses Terbentuknya Organisasi Sosial
4.             Bagaimana Peranan Organisasi Sosial
5.             Apa saja Ciri-Ciri Organisasi Sosial
6.             Apa saja Sasaran Organisasi Sosial
7.             Apa itu Macam-macam Organisasi Sosial
8.             Apa saja Jenis – jenis Organisasi Sosial
9.             Apa saja Organisasi Sosial Yang Ditemui di Lapangan

C. Tujuan Penulisan
         Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Sosial, selain itu adalah untuk :
1.      Mengetahui Pengertian Organisasi Sosial
2.      Mengetahui Hakekat Organisasi Sosial
3.      Mengetahui Proses Terbentuknya Organisasi Sosial
4.      Mengetahi Peranan Organisasi Sosial
5.      Mengetahui Ciri-Ciri Organisasi Sosial
6.      Mengetahui Sasaran Organisasi Sosial
7.      Mengetahui Macam-macam Organisasi Sosial
8.      Mengetahui Jenis – jenis Organisasi Sosial
9.      Mengetahui Organisasi Sosial Yang Ditemui di Lapangan




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Organisasi Sosial
          Organisasi sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat ,Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.  Organisasi sosial  juga dapat diartikan sebagai perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang  tidak dapat mereka capai sendiri.
Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri Pengertian organisasi sosial juga dapat dilihat dari berbagai pendekatan disiplin ilmu diantaranya :
1.    Pendekatan Antropologi Sosial
 Definisi organisasi sosial berdasarkan pendekatan Antrofologi Sosial dikemukakan antara lain oleh :

a.       Raymond Firth
dalam bukunya Element of Social Organization menyatakan bahwa yang dimaksud organisasi adalah suatu proses sosial dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan/interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan.
b.      WHR Rivers
Organisasi Sosial adalah suatu proses yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok.


2.    Pendekatan Sosiologi
 Berdasarkan pendekatan sosiologi, diantaranya dikemukakan oleh :

a.       Soerjono Soekanto
mengemukakan organisasi sosial adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan organisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi.
b.      JBAF Maijor Polak
 mengemukakan bahwa organisasi sosial dalam arti sebagai sebuah asosiasi adalah sekelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu, kepentingan tertentu, menyelenggarakan kegemaran tertentu atau minat-minat tertentu.
c.       Alvin L. Bertrand
Mengemukakan pengertian organisasi sosial dalam arti luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks serta luas ruang lingkupnya di dalam setiap masyarakat. Organisasi sosial dalam arti khusus adalah tingkah laku dari para pelaku di dalam sub-sub unit masyarakat misalnya keluarga, bisnis dan sekolah.
d.      Robin Williams
Mengemukakan bahwa organisasi sosial menunjuk pada tindakan manusia yang saling memperhitungkan dalam arti saling ketergantungan . Ia selanjutnya menjelaskan bahwa pada saat individu melakukan interaksi berlangsung terus dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul pola-pola tingkah laku.


Berdasarkan berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa organisasi sosial adalah perkumpulan sosial berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang dibentuk oleh masyarakat karena adanya kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembagadengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak.
B.  Hakekat Organisasi Sosial
Keberadaan organisasi sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan organisasi sosial.

C.  Proses Terbentuknya Organisasi Sosial
Pada awalnya organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
1. Diketahui
2. Dipahami dan dimengerti
3. Ditaati
4. Dihargai
Organisasi sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Organisasi yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi.
Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitasaktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut.
 Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya.
Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
a.    Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.
b.     Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
c.    Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.
Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.
D.  Peranan Organisasi Sosial
Suatu organisasi mempunyai arti penting dalam masyrakat , karena organisasi dapat membantu/mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan dan kehidupannya, organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat ,yang paling  utama organisasi merupakan tempat /wadah aspirasi dari seklompok individu yang berbeda beda contohnya adalah komunitas pecinta bus ,yaitu bismania community ,komunitas ini merupakan seuatu wadah tempat berkumpul ,sharing ,para penggemar bus dari seluruh penjuru indonesia .organisasi juga bisa dapat digunakan sebagai tempat pengontrolan /pengawasn terhadap kebijakan kebijakan dan kerja dari sebuah pemerintahan yang sedang berjalan .atau bisa disebut organisasi berbasis politik .organisasi bisa menjadi penyokong dalam suatu pemerintahan.
 Maka dari itu , banyak yang bisa kita dapatkan dari sebuah organisasi. Kita dapat menuangkan ide positif , aspirasi kita ,dan dengan organisasi kita bisa mendpatkan arti pentingnya kebersamaan dalam mencapai sebuah tujuan bersama .
E.  Ciri-Ciri Organisasi Sosial
Ciri-ciri organisasi sosial antara lain :
1)   Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2)   Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3)   Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Formalitas, merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
b.      Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
c.       Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
d.       Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

F.   Sasaran Organisasi Sosial
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteriakriteria organisasi tertentu. Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya adalah:
1)      Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.
2)       Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.
3)      Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)
4)      Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)
5)      Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)
6)      Organisasi-organisasi sosial (social organizations)

G. Macam-macam Organisasi Sosial
         Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur.
1.      Organisasi Formal
 Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

2.       Organisasi Informal
 Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

a.      Organisasi Primer
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
b.      Organisasi Sekunder
 Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.



H.    Jenis – jenis Organisasi Sosial
a.      Organisasi Normatif Adalah pihak elite menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah dengan komitmen moral.
b.      Organisasi Utilitarian Adalah pihak elite mengawasi anggota dominan menggunakan kekuasaan utilitarian. Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.
c.       Organisasi Koersi Adalah pihak elite menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi anggotanya. Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.

I.       Organisasi Sosial Yang Ditemui di Lapangan
Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), LSM (Lembaga Sosial Masyarakat), Lembaga Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa , Lembaga Pelayanan Penempatan Kerja.
a)      Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial), YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).
b)      Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations), Majelis Ta’lim Masjid, Separoki, Pemudha TRidarma Indonesia.
c)      Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations), KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), LPSK (Lembaga Perlindungan  Saksi dan Korban). Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations), RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah), Lembaga Bantuan Bencana Alam, Partai Politik, ICW (Indonesian Corruption Watch).



BAB III
KESIMPULAN

A.  Kesimpulan
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang dibentuk oleh masyarakat karena adanya kepentingan bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Pada awalnya organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan ,dalam organisasi social terdiri dua macam yaitu organisasi formal dan organisasi informal.dan dilapangan ada banyak organisasi yang dapat ditemukan sebagai bagian dari organisasi sosial contoh paling mudah adalah organisasi keagamaan dan organisasi pelayanan.


B.  Saran
Dalam membentuk organisasi sosial, sebaiknya harus benar-benar memikirkan tujuan yang ingin dicapai. Apa itu benar-benar bermanfaat besar bagi para anggota pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Sehingga organisasi sosial tersebut bisa sangat berguna bagi masyarakat sosial. Dengan selesainya makalah ini diharapkan dapat menjadi suatu sumber informasi dan kajian khususnya dalam masalah organisasi sosial dan kehidupan masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
Organisasi Sosial. ocw.gunadarma.ac.id,
Organisasi Sosial. http://id.wikipedia.org,
Organisasi Sosial. http://id.scribd.com,
Comments
1 Comments

1 komentar:

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SEMOGA BERMANFAAT DAN JANGAN LUPA COMENT NYA YA