Makalah
Tentang Lingkungan Hidup
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, Yang telah memberikan izin
dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul ’’ lingkungan hidup” dengan tepat pada
waktunya.
Tugas
makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia . Dan juga kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. dosen pembimbing mata kuliah bahasa Indonesia yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga tugas makalah
Bahasa Indonesia ini dapat selesai tepat waktu .
2 kepada teman-teman mahasiswa yang
juga sudah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
mengerjakan tugas makalah Bahasa Indonesia
ini.
3. Semua pihak yang tidak sempat
kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam mengerjakan
tugas makalah Bahasa Indonesia ini .
Kami
menyadari bahwa makalah Bahasa
Indonesia ini masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas makalah Bahasa Indonesia
ini .
Dengan
demikian kami mengharapkan semoga tugas
makalah Bahasa Indonesia ini dapat
memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
, 15
aprili 2015
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………
i
DAFTAR
ISI …………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang …………………………………..……….
1
B.
Rumusan Masalah ………………………………………… 1
C.
Tujuan Penulisan ………………………............................
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lingkungan
hidup …………………………….. 3
B.
Unsur-unsur Lingkungan Hidup ……….…….………….… 4
C.
Arti penting Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan …………… 5
D.
Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya.
………………………………………………………………………….7
E.
Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup ………………. 16
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………
18
B.
Saran
…………………………………………………….. 18
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………….. 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan salah satu unsure terpenting
dalam kehidupan manusia karena pada umumnya manusia bergantung pada keadaan
lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah,
air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai
kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari
tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang
cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Keadaan Lingkungan yang
sehat akan mempengaruhi kualitas hidup
seseorang dan dalam hal ini Lingkungan hidup di Indonesia perlu mendapat penanganan dikarenakan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah
mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang
terjadi di berbagai daerah diantarannya terjadinya kerusakan lingkungan ,
abrasi , dan lain lain dan Secara garis besar komponen lingkungan dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air,
fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dankelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat) dan itu dibutuhkan
kesadaran semua pihak untuk menjaga lingkungan kita.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian lingkungan hidup ?
2. Apa
saja yang menjadi unsur-unsur dari lingkungan hidup ?
3. Mengapa
Lingkungan hidup sangat Penting bagi kehidupan manusia bagi kehidupan manusia ?
4. Apa
saja bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya ?
5.
Bagaimana usaha untuk melestarikan lingkungan hidup ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1.
Mengetahui pengertian lingkungan hidup.
2.
Mengetahui unsur-unsur dari lingkungan hidup.
3.
Dapat paham bahwa lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.
4.
Mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi dan penyebabnya.
5.
Mengetahui usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia
(human environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan
"lingkungan" saja. Unsur-unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya
terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll. Lingkungan hidup merupakan bagian
yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak
terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris
disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan Millieu,
sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan I'environment.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
1.
PROF.
DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH
Lingkungan hidup sebagai semua benda
dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang
terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
2.
SRI
HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia
dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta mahluk hidup lainnya
3.
PROF
DR. IR. OTTO SOEMARWOTO
Lingkungan hidup adalah jumlah semua
benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang
mempengaruhi kehidupan kita
4.
S.J
MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF
Lingkungan hidup adalah semua faktor
ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui
kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism
5.
MICHAEL
ALLABY
Lingkungan hidup diartikan sebagai:
the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism.
6.
JONNY
PURBA
Lingkungan hidup adalah wilayah yang
merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai
kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai
7.
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup
Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya.
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Secara khusus, kita sering
menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun
1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur
lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di
kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di
dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan
norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak
akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan
dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
C. Arti Penting Lingkungan hidup Bagi
Kehidupan
1. Lingkungan sebagai tempat tinggal
Setiap
makhluk hidupakan bertempat tinggal didalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing.
Didalam
lingkunga terdapat beberapa tingkatan makhluk hidup diantaranya :
Ø
Individu : makhluk hidup tunggal
Ø
Populasi : kumpulan individu yang
sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu.
Ø
Komunitas : kumpulan populasi yang
hidup pada suatu daerah tetentu.
Ø
Ekosistem : kumpulan komunitas yang
berinteraksi dengan lingkungannya dan membentuk suatu system.
2.
Lingkungan sebagai tempat mencari
makan.
Keseimbangan
lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jarring makanan,
dan piramida makanan tepat. Rantai makanan dalam suatu lingkungan. Pada
dasarnya tiap-tiap komponen dalam lingkunga hidup dapat dikatakan sebagai “
satu untuk yang lain’. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan
seterusnya.
3. Lingkungan sebagai Tempat
Berlangsungnya Aktivitas
Sosial,
Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh
berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan
dengan mhal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan
antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi social manusia mampu
mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
4. Lingkungan sebagai Wahana/Tempat
bagi Kelanjutan
Kehidupan Tumpahnya
minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
D. Bentuk-Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya
Lingkungan
hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan
penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini
menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk
mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan
hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan
lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
Kerusakan Lingkungan Akibat Proses
Alam
Kerusakan
lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam
yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup.
Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara
lain meliputi hal-hal berikut ini.
a.
Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat
menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran,
uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu
disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk
kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan
lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar
dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan
kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup
oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu
vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu
vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal
ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun
akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat
kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke
kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang
ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah
tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan
tanah.
b.
Gempa
Bumi
Gempa
bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin
besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah
di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur,
struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa
dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda
lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut
yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah
kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun
2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia
antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe
Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan
gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006
dengan kekuatan 5,9 skala richter.
c.
Banjir
Banjir
merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena
banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari
ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi
alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus
menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai.
Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena
penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran
air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian
yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah
yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai
bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana
alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di
Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah
Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal
tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
d.
Kemarau
Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir.
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu
daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini
menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber
air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan
berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
e.
Tanah
Longsor
Karakteristik
tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat
terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana
alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman,
sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah
longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi
agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor
pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa Tengah) pada bulan Desember 2007
f.
Badai/Angin
Topan
Angin
topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu
daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan
dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya
merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana
infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering
melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di
Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan
yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dalam
memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan
ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh
aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu
pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.
1) Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa
hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin
pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara,
antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang
dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pecemaran udara di
sebabkan oleh :
a)
CO2
- Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar
fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran
kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen
akan mengakibatkan efek rumah kaca.
b)
CO
(Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan
menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup,
orang yang ada digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan
AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran
gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan
kematian.
c)
CFC
(Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak
bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak digunakan untuk
mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es,
dan hairspray. CFC akan menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
d)
SO
dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran
fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen
oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut
hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati,
produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan
kuno, seperti candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung
dan jembatan.
e) Asap
Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan
perokok pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok
pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain
:
a) Terganggunya kesehatan manusia,
misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
b) Rusaknya bangunan karena pelapukan,
korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
c) Terganggunya pertumbuhan tanaman,
misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2
yang tinggi di udara.
d) Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan
mencairkan es di kutub.
·
Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2) Pencemaran Tanah
Pencemaran
Tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak
dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan
pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian,
sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi
tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat
kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis
yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
3) Pencemaran
Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang
tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan
berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh
tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang
ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti
sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran Air, disebabkan oleh :
a) Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau
pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak
mati kemudian dimakan hewan atau manusia, orang yang memakannya akan mati.
Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus
membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara
biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa
obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan
air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh
subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan
organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang diperlukan
organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga
kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.
b)
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal
sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan
anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air.
Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Pencemar
lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan,
akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati.
Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna
kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator)
parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.
c) Limbah
Industri
Limbah industri berupa polutan
organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan
yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas.
Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai
jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu
karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk mengatasinya, genangan
minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi
dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
d) Penangkapan
Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada
yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran
listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan
melainkan juga biota air lainnya.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
· Terganggunya kehidupan organisme air
karena berkurangnya kandungan oksigen.
· Terjadinya ledakan populasi ganggang
dan tumbuhan air (eutrofikasi).
· Pendangkalan dasar perairan.
· Punahnya biota air, misal ikan,
yuyu, udang, dan serangga air.
· Munculnya banjir akibat got
tersumbat sampah.
· Menjalarnya wabah muntaber.
4) Pencemaran
Suara
Pencemaran
suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu
suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat
ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat,
mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan
efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak
jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing
damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b. Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan
terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan
akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan
lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem
laut, dan kerusakan hutan.
Ø Lahan kritis dapat terjadi
karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang
besar-besaran.
Ø Rusaknya ekosistem laut
terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran,
misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau
menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu
karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut
lain di suatu daerah dapat berkurang.
Ø Kerusakan hutan pada umumnya
terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara
besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang
ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan,
keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
E. Usaha-Usaha
Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha-usaha
pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat
pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain
meliputi hal-hal berikut ini.
1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982
tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2) Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan
Berbahaya di Perusahaan Industri.
3) Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia
Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4) Pembentukan Badan Pengendalian
Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Selain
itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut
ini.
1) Melakukan pengolahan tanah sesuai
kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase
sehingga aliran air tidak tergenang.
2) Memberikan perlakuan khusus kepada limbah,
seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
3) Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang
kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang
tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang
ada di dalamnya dapat terjaga.
4) Menciptakan dan menggunakan
barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
5) Melakukan pengawasan dan evaluasi
terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak
mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Sementara
itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha
pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai
bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1) menghemat penggunaan kertas dan
pensil,
2) membuang sampah pada tempatnya,
3) memanfaatkan barang-barang hasil
daur ulang,
4) menghemat penggunaan listrik, air,
dan BBM, serta
5) menanam dan merawat pohon di sekitar
lingkungan rumah tinggal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan salah satu unsure terpenting dalam kehidupan karena lingkungan hidup ini
memberikan kebutuhan baik sumber air, makanan dll. Lingkungan hidup memiliki 3
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik
(abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai
tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu
rusak, faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam
bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai
upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.
B. Saran
Saran yang penulis dapat berikan adalah ketika pembaca
membaca makalah ini kiranya pembaca dapat ikut serta dalam melestarikan
lingkungan hidup disekitar kita dimulai dari hal sederhana seperti membuang
sampah di tempat sampah dan agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan
layak untuk di tempati dan menghemat penggunaan kertas.
Daftar
pustaka
0 komentar:
Posting Komentar