PENGERTIAN
MANAJEMEN DAN ASAZ-ASAZ MANAJEMEN
Istilah manajemen yang bahasa Inggrisnya “management” berasal dari beberapa bahasa seperti: (1) Bahasa Latin,yakni “managiere” yang artinya melakukan, melaksanakan, mengurus sesuatu (Tanthowi, 19830); (2) Bahasa Italia, “maneggiare”artinya melatih kuda atau secara harfiah berarti mengendalikan = to handle (Silalahi, 1989); (3) Bahasa Prancis, yaitu “manege” atau “manage” artinya tindakan membimbing, memimpin, mengemudikan, mengurus, memerintah dan kata manage juga berarti “tempat latihan kuda”, “penjinakan kuda” (Tanthowi, 1983, Atmosudirdjo, 1986) ; (4) Bahasa Inggris sendiri istilah itu dikenal dengan “management” yang bentuk infinitifnya adalah “to manage” yang berarti menangani, mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu (Atmosudirdjo, 1986).
Apabila
diperhatikan secara cermat kegiatan-kegiatan yang dikandung dari istilah asal
usul manajemen tersebut diatas, yakni : melakukan, melaksanakan, mengurus,
mengendalikan, membimbing, memimpin, mengemudikan, memerintah. melatih,
menguasai, dan menyelesaiakan, ternyata mempunyai kesamaan dengan
kegiatan-kegian yang dikandung oleh istilah “menata” atau “penataan”yang
merupakan kegiatan administrrasi. Jadi, memang wajar kalau ada pandangan
dari beberapa ahli yang menyamakan istilah administrasi dengan manajemen.
Definisi manajemen menurut para pakar adalah sebagai berikut
Definisi manajemen dari beberapa sarjana Indonesia.
a) Sukamto Reksohadiprodjo, M. COM.
Manajemen adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efisien dan efektif.
b) Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA.
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
c) Drs. Sukarno K.
Manajemen berarti proses pembimbingan dan pengawasan terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
d) Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo
Manajemen adalah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakan orang-orang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
e) Drs. The Liang Gie
Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakan- tindakan dalam usaha kerja sama manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
2. Definisi manajemen dari beberapa sarjana barat
a) George R. Terry
Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.
b) John D. Millet
Manajemen adalah proses penyediaan fasilitas-fasilitas kerja dan pembimbingan terhadap orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi resmi untuk mencapai sesuatu tujuan.
c) Harold Kcontz dan Cyrill O’donnel
Manajemen adalah penyelesaian pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan dari orang lain.
KONSEP DASAR MANAJEMEN
A. Definisi dan Batasan Manajemen
Manajemen berasal dari kata ‘to manage‘ yang artinya mengatur. Istilah Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya.
Mendefinisikan Managment ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, Managment pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian Managment dapat dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Managment sebagai suatu proses,
dapat dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
Haiman, Managment yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Managment sebagai kolektivitas
yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan Manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas Managment disebut Manajer.
B. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Management
merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya
tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini
dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala Managment,
gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang
dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu
teori.
Sedang
Managment sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara
memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan
manusia pada umumnya adalah managing (mengatur ) untuk mengatur disini
diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama.
Managment
sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas Managment dihubungkan
dengan prinsip-prinsip dari Managment. Pengertian Managment sebagai suatu ilmu
dan seni dari :
Chaster I
Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa
Managment yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz
Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
Marry Parker
Follett menyatakan bahwa Managment sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
Konsep Dasar Manajemen
C. Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Manajemen
diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai
tujuan. Manajemen menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni
melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done
through poeple).
Dalam jaman modern
ini semua jenis kegiatan selalu harus diManagmenti, dalam arti aturan yang
jelas, dan sekarang boleh dikatakan bahwa bidang Managment sudah merupakan
suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun
pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh
masukan atau input yang besar.
Edgar H
Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the
profession of Manajemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria
sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
Para
professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku
dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya
pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang
professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan
program-program latihan dan lain sebagainya.
Para
profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja
tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama
dam criteria-kriteria lainnya.Para professional harus ditentukan oleh suatu
kode etik yang kuat.
B. Asas-Asas Manajemen
Asas (prinsip) adalah merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul daru hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya permanen, umum, dab setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan intisari kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak , artinya penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus, situasi dan keadaan yang berubah. Dengan menggunakan asas manajemen, seorang manajer dapat mengurangi atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya.
C. Asas-asas Umum Manajemen
Asas-asas Umum Manajemen (General Principles of Management), menurut Henry fayol adalah sebagai berikut:
1)
Division of
work (asas pembagian kerja)
2)
Authority
and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab)
3)
Discipline
(asas disiplin)
4)
Unity of
command (asas kesatuan perintah)
5)
Unity of
Direction (asas kesatuan jurusan atau arah)
6)
Subordination
of individual interest into general interest (asas kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi)
7)
Renumeration
of Personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
8)
Centralization
(asas pemusatan wewenang)
9)
Scalar of
Chain (asas hierarki atau asas rantai berkala)
10)10)Order
(asas keteraturan)
11)11)Equity
(asas keadilan)
12)12)Iniative
(asas inisiatif)
13)13)Esprit
de Corps (asas kesatuan)
14)14)Stability
of Turn – over Personnel (asas kestabilan masa jabatan)
BAB III
UNSUR-UNSUR DAN FUNGSI ,PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
A. Fungsi
manajemen
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1.Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
1.Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi-fungsi
manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Pengertian fungsi-fungsi yang dilaksanakan
dalam proses manajemen sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar
dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam
organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan
lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan
keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan
kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat
rencana dibuat.
Perencanaan
adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan,
rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama poses implementasi dan
pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.
Perencaan kembali dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir.
Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Salah
satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making),
proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu
masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam
proses perencanaan.
Pengorganisasian (Organizing)
menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang
dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk
menunjukkan hal-hal berikut:
Cara
manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber
daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi. Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan
diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok. Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi,
jabatan-jabatan, tugastugas dan para karyawan.Cara para manajer membagi lebih
lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan
wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengarahan (Actuating)
Bagian yang termasuk dalam manajemen pengarahan
sebagai berikut:
Motivasi:
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara
perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang penting bagi manajer, karena
menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer
perlu memahami orangorang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk
bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi. Motivasi adalah subyek
membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung,
tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
Komunikasi dalam Organisasi: Komunikasi adalah kegiatan untuk
para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses
komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer agar mereka mempunyai dasar
perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikasikan pada pihak lain agar
dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komuni kasi dengan bawahan tentang
penugasan jabatan mereka. Komunikasi tertulis dan lisan adalah bagian esensi
pengawasan. Manajer dapat melaksanakan fungsifungsi manajemen mereka hanya
melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Kepemimpinan manajerial didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan
dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang
saling berhubungan tugasnya. Implikasi penting dalam definisi tersebut yaitu:
pertama, kepemimpinan menyangkut orang lainbawahan atau pengikut; kedua,
kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara
pimpinan dan anggota kelompok; ketiga, pemimpin dapat juga memberikan pengaruh.
Kepemimpinan merupakan bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan
manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk
mempengaruhi orangorang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran,
sedangkan manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi lain
seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan, serta mengambil tindakan
koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Tiga tipe dasar pengawasan yang dapat dilakukan
sebagai berikut:
Pengawasan
pendahuluan (feedforward control), atau sering disebut steering controls,
dirancang untuk mengantisipasi masalahmasalah atau penyimpangan-penyimpangan
dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap
kegiatan tertentu diselesaikan.
Pengawasan
yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control),
sering disebut pengawsan Ya-Tidak , screening controls atau Berhenti-Terus , d
ilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.
Pengawasan umpan balik (feedback control), sering dikenal sebagai
past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah
diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan,
dan penemuam-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang
akan datang. Pengawasan bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah
kegiatan terjadi.
B. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Sebagaimana sebuah ilmu yang otonom,
manajemen memiliki sarana atau bisa juga disebut dengan alat-alat manajemen,
unsur-unsur manajemen atau komponen manajemen. Secara umum, unsur-unsur
manajemen ada enam yaitu :
1)
Man (manusia)
2)
Money (uang)
3)
Materials (bahan-bahan)
4)
Machines (mesin-mesin)
5) Methods
(metode)
6) Market
(pasar)
Unsur-unsur
manajemen atau sarana manajemen ini seringkali disebut dengan singkatan 6M.
1. Man (Manusia)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang
dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah
yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul
karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk
kerja.
2. Money (uang)
2. Money (uang)
Uang
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
·3. Materials (bahan-bahan)
·3. Materials (bahan-bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
·4. Machines (mesin)
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
·5. Methods (metode)
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
·6. Market (pasar)
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat
penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.
C.
Prinsip-prinsip
manajemen
1) Pembagian
kerja (division of work)
2) Wewenang dan
tanggung jawab (authority and responsibility)
3) Disiplin (discipline)
4) Kesatuan
perintah (unity of command)
5) Kesatuan
pengarahan (unity of direction)
6) Mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of
individual interests to the general interests)
7) Pembayaran
upah yang adil (renumeration)
8) Pemusatan (centralisation)
9) Hirarki (hierarchy)
10)Tata tertib
(order)
11)Keadilan (equity)
12)Stabilitas
kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13)Inisiatif (Inisiative)
14)Semangat
kesatuan (esprits de corps)
D.
Ruang Lingkup Manajemen
Lingkungan Luar (Eksternal) Terdiri dari :
a)
Lingkungan
Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi,
dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi
lingkungan alam.
b)
Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik
(stockholder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga
kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
Lingkungan
Dalam (Internal) Terdiri dari :
a)
Manusia (specialized dan manajerial personal).
b)
Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
c)
Fisik (gedung, kantor, dll.).
d)
Sistem dan Teknologi.
e)
Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.
Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT.
Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT.
E.
Jenis-Jenis Manajemen
Ada dua jenis manajemen yang ditekankan di sini :
1)
Manajemen Administratif (Proses), adalah sistem
manajemen tradisional yang menitikberatkan pada manajer manajer dan tindakannya
dari pada struktur organisasi secara menyeluruh.
2)
Manajemen Kooperatif (Sinergi), adalah sistem
manajemen yang menitikberatkan pada kerjasama antar struktur atau bidang dalam
organisasi, pegawai, dan lingkungannya.
F.
KONSEP DASAR MANAJEMEN
A.
Definisi dan Batasan Manajemen
Manajemen berasal dari kata ‘to manage‘ yang artinya
mengatur. Istilah Manajemen (management)
telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya
pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimipinan, pemimpin,
ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya.
Mendefinisikan
Managment ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, Managment
pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian Managment dapat dilihat dari tiga
pengertian.
1.
Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Managment sebagai
suatu proses,
dapat
dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu
suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
Managment yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,
mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuanGeorgy R.
Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
dengan melalui kegiatan orang lain.
Managment
sebagai kolektivitas
yaitu
merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang
disebut dengan Manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas Managment disebut
Manajer.
B.
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Management merupakan suatu ilmu dan
seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan.
Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama,
dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya
menjelaskan tentang gejala-gejala Managment, gejala-gejala ini lalu diteliti
dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip
yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang
Managment sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara
memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan
manusia pada umumnya adalah managing (mengatur ) untuk mengatur disini
diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai
tujuan bersama.
Managment
sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas Managment dihubungkan
dengan prinsip-prinsip dari Managment. Pengertian Managment sebagai suatu ilmu
dan seni dari :
Chaster I
Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive,
bahwa Managment yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold,
Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
Marry Parker Follett menyatakan bahwa Managment sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Konsep Dasar Manajemen
Dari
devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Managment yaitu koordinasi
semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan
tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
C.
Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Manajemen diartikan profesi karena
manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen
menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan
melalui orang-orang (the art of getting things done
through poeple).Dalam jaman
modern ini semua jenis kegiatan selalu harus diManagmenti, dalam arti aturan
yang jelas, dan sekarang boleh dikatakan bahwa bidang Managment sudah merupakan
suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun
pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan
atau input yang besar.
Edgar H
Schein dalam bukunya yang berjudul organization
socialization and the profession of Manajemen menguraikan
karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu
:
Para professional membuat keputusan atas
dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini
banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik
siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi
Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
Para profesioal memperoleh status dengan cara
mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada
keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dam criteria-kriteria lainnya.
Para professional harus ditentukan oleh suatu
kode etik yang kuat.
D.
Pentingnya tujuan dalam Manajemen
Setiap
kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan seperti kita ketahui tujuan dalam managment sangat penting karena
tujuan tersebut dapat :
Terwujudnya suasana kerjas yang aktif,
inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau
anggota
Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif
mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat)
kopetensi bekerja para anggota serta tertunjngnya kopetensi manajerial para
atasan dan anggota sebagai manajer.
Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan
efisien dalam sebuah organisasi.
Terbekalinya tenaga profesional dengan teori
tentang proses dan tugas administrasi kepemimpinan (tertunjangnya profesi
sebagai manajer atau konsultan manajemen).
Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80%
adalah mutu para pekerja disebakan karena manajemen.
Berdasarkan
tujuan tersebut dapat dipahami bahwa manajemen memiliki peranan penting dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan sejak awal.
BAB IV
KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP)
BAB IV
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, seseorang atau kelompok, agar berprilaku dan berbuat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat (manusia dan sumber daya lainnya) dalam suatu organisasi. Namun ada juga yang menarik garis perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen.
Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang
benar; manajemen adalah mengerjakan segalanya dengan benar.
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi
Dalam setiap organisasi terdapat tiga tingkatan kelompok pemimpin, yakni
1.
Top
Management,
2.
Middle Management,
3. Lower Management.
Setiap pemimpin pada tingkat
apapun ia bekerja selalu memerlukan dua jenis keterampilan; technical skill dan
managerial skill. Aksioma yang berlaku dalam bidang ini ialah semakin tinggi
kedudukan seseorang di dalam organisasi, ia semakin kurang memerlukan technical
skill dan semakin banyak menggunakan managerial skill. Demikian sebaliknya. Semakin
tinggi kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus semakin menjadi seorang
“generalist”, semakin rendah kedudukan seseorang di dalam organisasi ia harus
menjadi “specialist
Tipe-Tipe Pemimpin
Tipe-Tipe Pemimpin
1. Tipe Otokratis
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
- Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
- Bawahan sebagai alat semata.
- Tidak bisa menerima kritik, saran, dan pendapat.
- Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya.
- Sering menggunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan punitif.
2. Tipe Militeristik
- Menggerakkan bawahan dengan sistem perintah.
- Menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
- Formalitas yang berlebih-lebihan.
- Menuntut disiplin tinggi yang kaku dari bawahan.
- Sukar menerima kritik.
- Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistik
- Menganggap bawahan manusia yang tidak dewasa.
- Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
- Jarang memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan, inisiatif, dan mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.
- Sering bersikap maha tahu.
4. Tipe Kharismatik
Belum ada teori yang bisa menjelaskan kenapa seorang pemimpin mempunyai kharisma. Kekayaan, umur, kesehatan, dan profil tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk kharisma. Maka hanya sering pemimpin tipe ini dianggap diberkahi kekuatan gaib (supernatural powers).
Pemimpin dengan tipe ini mempunyai daya tarik yang amat besar dan umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar.
5. Tipe Demokratis
- Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat manusia adalah makhluk mulia.
- Mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi para bawahannya.
- Senang menerima saran, pendapat, bahkan kritik.
- Mengutamakan kerjasama (teamwork).
- Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif dan mengembangkan daya kreasi, biar salah setelah itu dievaluasi dan diperbaiki.
- Berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses.
- Senantiasa mengembangkan kapasitas pribadinya sebagai pemimpin.
Teori Munculnya Seorang Pemimpin
1. Teori Genetis : Teori ini menjelaskan bahwa “leaders are born and not made”.
2. Teori SosiaL : Teori ini menjelaskan bahwa “leaders are made and not born”.
3. Teori Ekologis : Teori ini menggabungkan sifat-sifat positif dari kedua teori di atas, bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman.
Sifat- Sifat Seorang Pemimpin
Yang Baik
1. Memiliki kondisi fisik yang sehat.
2. Berpengetahuan luas. Berpengetahuan luas tidak selalu dapat diidentikkan dengan berpendidikan tinggi. Berpengetahuan luas menyangkut wawasan dan visi, tidak terjebak hanya pada bidang keahliannya saja.
3. Mempunyai keyakinan dan percaya diri yang tinggi.
4. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas tujuan yang hendak dicapai.
5. Memiliki stamina (daya kerja) dan entusiasme yang besar.
6. Gemar dan cepat mengambil keputusan.
7. Ojektif.
8. Adil dalam perlakuan terhadap bawahan.
9. Menguasai prinsip-prinsip human relations.
10. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi.
11. Dapat bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahan; tergantung situasi dan masalah yang dihadapi.
12. Mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi.
Etika
manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka.
Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
·
Perilaku
terhadap karyawan
·
Perilaku
terhadap organisasi
·
Perilaku
terhadap agen ekonomi lainnya
Bidang manajemen
2) Manajemen
pergantian
3) Manajemen komunikasi
4) Manajemen
constraint
5) Manajemen
biaya
7) Manajemen
harga pendapatan
8) Manajemen
enterprise
9) Manajemen
fasilitas
10) Manajemen
integrasi
13) Manajemen
mikro
14) Manajemen
sakit
15) Manajemen
pandangan
17) Manajemen
program
18) Manajemen
projek
19) Manajemen
proses
20) Manajemen
produksi
21) Manajemen
kualitas
23) Manajemen
risiko
25) Manajemen
pengeluaran
27) Manajemen
sistem
28) Manajemen
waktu
29) Manajemen
stress
32) Manajemen
personalia
33) Manajemen
organisasi
34) Manajemen
Pertunjukan
35) Manajemen
Persiapan dan Pelaksanaan
36) Manajemen
Pendidikan
REFERENSI
AND SUMBER
Handoko, T. H. (2009) Manajemen. Edisi 2. BPFE:
Yogyakarta
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar