EXTRAWEBDIA.COM

EXTRAWEBDIA.COM

Senin, 02 Maret 2015

Makalah Tentang Pentingnya Terumbu Karang Untuk Kehidupan

Makalah Tentang Pentingnya Terumbu Karang Untuk Kehidupan

 

tugas makalah " SMAN 3 SENGKANG UNGGULAN KAB .WAJO

                            STIA PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas  makalah  ini dengan judul ’’ pentingnya Terumbu karang untuk kehidupan” dengan tepat pada waktunya. 

Tugas makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu planet  . Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. ………selaku dosen  pembimbing mata kuliah Ilmu planet  yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga tugas makalah Ilmu planet ini dapat selesai tepat waktu .

2 kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengerjakan tugas makalah Ilmu planet ini.

3. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam mengerjakan tugas makalah Ilmu planet ini .

Kami menyadari bahwa  makalah Ilmu planet ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas makalah Ilmu planet  ini .

Dengan demikian  kami mengharapkan semoga tugas makalah Ilmu planet ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.


,  13  Ferbuari 2013

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                 ………………………………………………………        i          
DAFTAR ISI                                 …………………………….………………………        ii

BAB I    PENDAHULUAN     
A.        Latar Belakang         ……………………………………………………..……….       1
B.        Rumusan Masalah  …………………………………………………..……………      1
C.         Tujuan Penulisan    ………………………………………………...........................     1

BAB II   PEMBAHASAN
A.        Pengertian terumbu karang      ……..……………………………………………..      3
B.        manfaat terumbu karang  …………………      ……………….…….……………      4
C.         factor yang mengancam kelestarian terumbu karang ………………..…………….    5
D.        Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya. .................. 7
E.         Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup   ………………………………….     16

BAB III  PENUTUP      
A.                Kesimpulan………………………………………………………………  18
B.                Saran …………………………………………………………………..  18

DAFTAR PUSTAKA      ………………………………………………………….. 20
                       



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya hayatinya apalagi  secara geografis terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak tehitung  jumlahnya. Terumbu karang Indonesia sangat beraneka ragam dan memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis pantai tetangga sekitarnya. oleh karena itu harus dilindungi dan dikembangkan secara terus menerus baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. terumbu karang sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik secara fisik juga biologis. "kibat kombinasi dampak negatif langsung dan tidak langsung pada terumbu karang Indonesia, sebagian besar terumbu karang di #ilayah Indonesia saat ini sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang paling banyak diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga  perlu dilakukan langkah langkah pencegahan. Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis  pantai semakin memperparah kondisi terumbu karang.!leh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan konser%asi dan rencana rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin parah. Langkah dan kebijakan yang  perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman terhadap terumbu karang di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya menjaga kelestarian terumbu karang dan meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam menjaga kelestarian terumbu karang di Indonesia.




B.        Rumusan Masalah
1.       Apa pengertian terumbu karang ?
2.      Apa saja yangmanfaat terumbu karang?
3.      factor apa saja yang dapat mengancam kelestarian terumbu karang?
4.      Apa saja   Upaya Pelestarian Dan Rehabilitasi Terumbu Karang


C.        Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1.       Mengetahui pengertian lingkungan hidup.
2.      Mengetahui unsur-unsur dari lingkungan hidup.
3.      Dapat paham bahwa lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia.
4.      Mengetahui Upaya Pelestarian Dan Rehabilitasi Terumbu Karang


Bab II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN TERUMBU KARANG
Terumbu karang adalah salah satu bentuk ekosistem laut yang ada didalam kehidupan laut dan Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.

B.      MANFAAT TERUMBU KARANG
Manfaat Terumbu Karang Bagi Biota Laut 
  1. Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. 
  2. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. 
  3. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan farmasi.
Manfaat Terumbu Karang Bagi Manusia
1.      Sumber ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi.
2.      Melindungi pantai dan penduduk dari hantaman ombak dan arus.
3.      Sumber penghasilan bagi nelayan (tangkapan ikan).
4.      Kekayaan pariwisata bahari yang berdaya jual tinggi (memancing, menyelam, snorkeling).
5.      Sumber kekayaan laut yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.
6.      Sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian. 
             
MANFAAT EKONOMI
a.  Sumber Makanan
Di terumbu karang kita dapat menemui banyak sekali jenis tumbuhan dan hewan laut yang dapat kita manfaatkan sebagai sumber makanan.  Contohnya alga atau rumput laut yang dapat kita jadikan agar-agar.  Selain itu berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan teripang merupakan sumber protein.  Dari 1 km2 terumbu karang yang sehat dapat diperoleh sekitar 20 ton ikan yang cukup untuk memberi makan sekitar 1.200 orang setiap tahunnya (Burke dkk., 2002).  Cesar (1996) menyebutkan 5 – 10 % hasil perikanan laut berasal dari terumbu karang.

b.  Sumber Bahan Dasar Untuk Obat-obatan dan Kosmetika
Beberapa jenis dari alga atau rumput laut, dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk keperluan kosmetik (dijadikan sabun), dan juga untuk membalut kapsul obat.  Selain itu hewan laut seperti spon dan tunicata (Ascidian) yang ada di terumbu karang, diketahui memiliki senyawa kimia yang berguna untuk bahan antibiotika, anti radang, dan anti kanker.  Namun demikian, masih banyak potensi biota laut bagi industri obat dan bahan kimia, yang belum digali.

c.  Sebagai Objek Wisata
Terumbu karang juga memiliki keindahan karena adanya berbagai jenis karang, ikan, lili laut, teripang, kerang-kerangan, siput laut, dan lain sebagainya, yang membuat takjub para wisatawan.  Terumbu karang dapat menjadi objek wisata melalui kegiatan snorkeling, menyelam, ataupun hanya melihat keindahannya dari atas kapal yang dilengkapi kaca pada lantainya (glass bottom boat).

d.  Sebagai Sumber Mata Pencaharian
Adanya terumbu karang dapat menunjang perekonomian masyarakat di sekitarnya.  Masyarakat memiliki lapangan pekerjaan sebagai nelayan.  Apabila terumbu karang dikembangkan menjadi suatu objek wisata yang mengundang banyak turis, maka masyarakat dapat menjadi menjadi pemandu wisata, membuka usaha warung makanan, menyewakan penginapan, menyewakan kapal, menjual cenderamata ke turis, dan lain sebagainya.

e.  Sebagai Sumber Bibit Budidaya
Berbagai jenis ikan, teripang dan rumput laut, yang ada di terumbu karang, dapat dijadikan bibit untuk usaha budidaya.  Contohnya ikan kerapu, ikan kakap, rumput laut dari Marga Eucheuma dan Gracilaria, dan teripang dari Marga Holothuria.
MANFAAT SOSIAL
a.  Menunjang Kegiatan Pendidikan dan Penelitian
Terumbu karang dapat menjadi sarana yang ideal bagi kegiatan pendidikan untuk mengenal ekosistem pesisir, mengenal tumbuhan dan hewan laut, dan pendidikan cinta alam.  Antara lain karena terumbu karang ada di perairan yang dangkal, sehingga mudah dijangkau, dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, sehingga banyak biota laut yang dapat kita amati.
Selain itu terumbu karang juga berperan sebagai sarana penelitian.  Untuk melindungi terumbu karang dan biota laut yang hidup di dalamnya, serta untuk dapat memanfaatkan sumberdaya perikanan di terumbu karang, maka perlu adanya berbagai jenis penelitian.  Apabila kita ingin mejaga kelestarian terumbu karang, maka kita perlu meneliti faktor apa saja yang dapat mengancam kelestariannya, dan bagaimana memulihkan terumbu karang yang terganggu, sehingga kita dapat melakukan upaya-upaya yang diperlukan.  Demikian pula apabila kita ingin melindungi satu jenis spesies di terumbu karang maka kita perlu meneliti cara hidup spesies tersebut, apa saja yang dimakannya, bagaimana cara berkembang biaknya, dan lain sebagainya.

b.  Sebagai Sarana Rekreasi Masyarakat
Terumbu karang dengan segala keindahannya dapat dijadikan sarana rekreasi keluarga untuk melakukan aktivitas renang, dan lain sebagainya.



C. FAKTOR PENGANCAM KELESTARIAN TERUMBU KARANG
1.  FAKTOR DARI ALAM
Bencana alam dan kejadian lainnya yang terjadi secara alamiah dapat merusak terumbu karang.  Di bawah ini tercantum hal-hal yang dapat merusak terumbu karang yang terjadi secara alamiah, antara lain ialah:
1.  Gempa bumi berakibat memporak-porandakan terumbu karang
2.  Badai di laut seperti halnya tsunami berakibat menghancurkan terumbu karang
3.  Kenaikan suhu air laut dan kenaikan permukaan air laut pada tahap tertentu dapat mematikan karang
4.  Penyakit antara lain akibat infeksi oleh bakteri berakibat mematikan karang
5.  Serangan hewan pemangsa (Bulu Seribu) berakibat mematikan karang

2.  FAKTOR DARI KEGIATAN MANUSIA

PELESTARIAN TERUMBU KARANG
Untuk dapat melestarikan terumbu karang sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, perlu adanya upaya-upaya pengelolaan terumbu karang yang baik.

1.  PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN TERUMBU KARANG
a.  Undang-Undang Lingkungan Hidup
Pengelolaan terumbu karang, sebagai sebuah lingkungan hidup atau ekosistem, diatur dalam Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997. Ditetapkan bahwa setiap orang secara pasif wajib mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan; dan secara aktif wajib memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Undang-undang ini mengarahkan agar semua kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh setiap orang agar selalu mengacu pada fungsi lingkungan yaitu daya dukung dan daya tampung lingkungan, dan tidak melampauinya. Sebagai contoh kegiatan penangkapan ikan seharusnya tidak menyebabkan populasi ikan menjadi turun dan tidak mencukupi untuk kehidupan di masa datang.  Batas-batas fungsi lingkungan itu mengacu kemudian pada baku mutu lingkungan. Untuk biota di terumbu karang misalnya ada Baku Mutu Air laut untuk biota laut dan Kriteria Baku suatu terumbu karang dikategorikan rusak. Sementara itu, secara khusus tentang kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan diatur lebih lanjut dalam undang-undang lain.

b.  Undang-Undang Perikanan
Undang-Undang No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan telah menetapkan berbagai upaya dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan. Terumbu karang adalah salah satu sumberdaya perikanan di Indonesia.
Undang-Undang menetapkan bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk mencegah terjadinya pencemaran dan atau pengrusakkan terhadap sumberdaya perikanan serta lingkungannya. Selain dengan pendekatan pencegahan, keberlanjutan sumberdaya juga perlu dilakukan melalui upaya konservasi dari tingkat ekosistem, jenis, maupun genetik terhadap sumberdaya ikan.

Dalam upaya menjamin terlaksananya upaya-upaya tersebut di atas, diterapkan sanksi bila terjadi pelanggaran. Sanksi akan dikenakan misalnya bila secara sengaja seseorang melakukan penangkapan ikan dan ataupun melakukan budidaya menggunakan bahan peledak, bahan kimia, bahan biologis, dan/atau dengan cara-cara yang merusak.

c.  Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang
Oleh karena Undang-Undang Perikanan tidak secara khusus mengatur tentang pengelolaan terumbu karang, maka diterbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 38/Men/2004 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang. Dengan berpegang pada pedoman ini diharapkan pengelolaan terumbu karang dilakukan secara seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian. Demikian pula secara sinergis direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat, pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan lembaga non-pemerintah.

Untuk mencapai harapan di atas, Pemerintah menetapkan 9 strategi yang mencakup:
  1. Strategi 1 : Memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung maupun tidak langsung bergantung pada pengelolaan ekosistem treumbu karang
  2. Strategi  2 :  Mengurangi laju degradasi terumbu karang
  3. Strategi 3 :  Mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, tata ruang wilayah, pemanfaatan, status hukum, dan kearifan masyarakat pesisir
  4. Strategi 4 :  Merumuskan dan mengkoordinasikan program-program instansi pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, pihak swasta, dan masyarakat yang diperlukan dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat
  5. Strategi 5 :  Menciptakan dan memperkuat komitmen, kapasitas, dan kapabilitas pihak-pihak pelaksana pengelola ekosistem terumbu karang
  6. Strategi 6 :  Mengembangkan, menjaga serta meningkatkan dukungan masyarakat luas dalam upaya-upaya pengelolaan ekosistem terumbu karang secara nasional dengan meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat mengenai arti penting nilai ekonomis dan ekologis dari terumbu karang
  7. Strategi 7 :  Menyempurnakan berbagai peraturan perundang-undangan serta mendefinisikan kembali criteria keberhasilan pembangunan suatu wilayah agar lebih relevan dengan upaya pelestarian lingkungan ekosistem terumbu karang
  8. Strategi 8 :  Meningkatkan dan memperluas kemitraan antara pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten/kota, swasta, LSM, dan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan dalam rangka pemanfaatan sumberdaya terumbu karang secara berkelanjutan
  9. Strategi 9 :  Meningkatkan dan mempertegas komitmen pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan masyarakat serta mencari dukungan lembaga dalam dan luar negeri dalam penyediaan dana untuk mengelola ekosistem terumbu karang

D.       UPAYA PELESTARIAN DAN REHABILITASI TERUMBU KARANG
Banyak upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam melestarian maupun merehabilitasi terumbu karang.  Di bawah ini tercantum beberapa di antaranya saja.
  • Pembentukan taman nasional laut sebagai kawasan konservasi, untuk mengatur pemanfaatan sumberdaya alam yang ada.  Contohnya Taman Nasional Laut Bunaken, Taman Nasional Laut Wakatobi, dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu

  • Penetapan DPL (Daerah Perlindungan Laut) / APL (Area Perlindungan Laut) / KPL (Kawasan Perlindungan Laut) untuk melindungi sumberdaya perikanan beserta ekosistemnya dari ancaman kerusakan.  DPL/APL/KPL ini sebaiknya berbasis masyarakat sehingga masyarakat dapat ikut memantau dan mengelolanya

  • Upaya rehabilitasi terumbu karang melalui perlindungan area terumbu karang yang rusak untuk upaya pemulihan.  Suatu area terumbu karang yang mengalami kerusakan namun masih berpotensi untuk dipulihkan, maka dilakukan upaya perlindungan area tersebut dengan menutup area itu sementara dari aktivitas perikanan, untuk membiarkannya pulih kembali.

  • Upaya rehabilitasi terumbu karang melalui transplantasi karang.  Transplantasi karang ialah sebuah upaya perbanyakan karang dengan menggunakan kemampuan regenerasi karang secara aseksual.  Namun demikian belum diketahui seberapa efektif upaya ini karena kegiatan transplantasi karang masih terbatas dilakukan pada jenis-jenis karang tertentu saja dan tingkat keberhasilannya masih sangat tergantung dari lingkungan perairan di sekitarnya (masih sangat bergantung pada alam)

  • Upaya rehabilitasi terumbu karang melalui penyediaan substrat keras untuk tempat menempel larva karang.  Upaya ini terdiri dari peletakan substrat keras dari bahan kapur ke dasar laut dan membiarkan larva karang menempel dan hidup serta berkembang.  Selain itu ada juga yang memfasilitasi pembentukan zat kapur dari reaksi kimia melalui pemberian listrik di perairan laut, sehingga terbentuk substrat keras sebagai tempat larva karang untuk menempel

  • Kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye, maupun penyadaran kepada berbagai pihak tentang pentingnya melestarikan ekosistem pesisir, juga menjadi bagian dari upaya pelestarian terumbu karang

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Terumbu karang adalah salah satu bentuk ekosistem laut yang ada didalam kehidupan laut dan Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.[1] Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.[1] Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.  Yang harus di jaga dan dilestarikan karena mempunya sejuta manfaat baik untuk ekosistemlaut  maupun manusia.

Saran
Ketika pembaca membaca makalah ini penulis berharap agar baik pembaca maupun yang lainnya agar lebih peduli dengan ekosistem terumbu karang.

Daftar pustaka


Burke, L., E. Selig & M. Spalding. 2002. Reef at Risk in Southeast Asia. World Resources Institute, Washington D.C.: 40 hlm.
Cesar, H.1996.  Economic Analysis of Indonesian Coral Reef. The World Bank, Washington, D.C.: 97 hlm
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil-DKP. 2005. Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang. Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil-DKP, Jakarta: vi + 38 hlm.
Hubbard, D. 1997. Reefs as Dynamic Systems.  Dalam: Birkeland, C (ed.). 1997.  Life and Death of Coral Reefs. Chapman & Hall, New York: 43-67.
Muller-Parker, G dan C.F. D’Elia. 1997. Interaction Between Corals and Their Symbiotic Algae. Dalam: Birkeland, C. (ed.).1997.  Life and Death of Coral Reefs. Chapman & Hall, New York: 96-113.
Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji & M.K. Moosa. 1997. The Ecology of the Indonesian Seas I. The Ecology of Indonesian Series Vol. VII.  Periplus Edition (HK) Ltd.: xiv + 1-642.

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA SEMOGA BERMANFAAT DAN JANGAN LUPA COMENT NYA YA