Perilaku Organisasi Dalam Konteks Global
Dalam era
globalisasi dimana batasan batasan ekonomi antara Negara semakin kabur.
Oorganisasi harus mengubah cara pandangnya kearah yang lebih global. Apabila
organisasi mengunakan pola pandang yang empit, organisasi akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan diri dan mempertahankan eksistensinya. Usaha
untuk memperluas wawasan akan mempengaruhi perilaku organisasi suatu organisasi
Keberhasilan
suatu organisasi yang beroperasi secara global tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perpedaan-perpedaan ang ada. Perbedaan
itu dapat berupa system politik abtar Negara ,kebiasaan masyarakat atau bahasa
dan kebudayaan.
Dalam
konteks globalisasi perbedaan antar anggota organisasi dapat menghabat kegiatan
organisasi. Hal ini akan terjadi jika
masing-masing anggota tidak menyesuaikan diri dengan suatu kebudayaan asing ,
karena indifidu memiliki pandangan yang sempit (hanya berorentasi pada
kebudayaan sendiri). Factor yang menghambat asimilasi kebudayaan apabila adanya
pemikiran bahwa kebudayaan orang lain lebih jelek dari pada kebudayaan sendiri,
ysng berarti kurang menghargai orang lain .
Perbedaan
nilai-nilai kebudayaan timbul karena perbedaan dimensi-dimensi kebudayaan.
Dimensi-dimensi kebudayaan ,yang dimaksud seperti:
a.
Hubungan
manusia dengan alam
b.
Orientasi
pada waktu
c.
Sifat
manusia
d.
Orientasi kegiatan
e.
Hubungan
manusia dengan sesamanya
f.
Gambaran/konsepsi
tentang ruang atau tempat
Pemahaman
tentang dimensi-dimensi kebudayaan tersebut sangat diperlukan untuk mengelola
organisasi Dalam konteks global , karena
perbedaan pengetahuan akan mempengaruhi perilaku anggota organisasi
(manusia),yang pada akhirnya akan mempengaruhi pncapaian tujuan organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar