PENGERTIAN MSDM
SDM adalah
manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi ( disebut juga
personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan )
Manejemen Sumber Daya
Manusia (MSDM)adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja
secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi
maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi (perusahaan) à menurut Hadari Nawawi
(2000 : 42)
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah meningkatkan kontribusi
produktif para karyawan bagi organisasi secara stratejik, etis, dan
bertanggung jawab social
Fungsi msdm
A.
Penyediaan Staf (Staffing)
B.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human
Resource Development/HRD)
C.
Kompensasi
D.
Keselamatan dan Kesehatan
E.
Hubungan Kekaryawanan dan Perburuhan
Ruang Lingkup
Manajemen SDM
Kegiatan
pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi, yaitu :
A.
Fungsi-fungsi pokok MSDM (Fungsi Manajemen) :
a. Fungsi
Perencanaan : Melaksanakan tugas dalam perencanaan
kebutuhan, pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan SDM.
b. Fungsi Pengorganisasian: Menyusun suatu organisasi dengan mendisain struktur dan hubungan antara
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja dipersiapkan.
c.Fungsi
Pengarahan : Menberikan dorongan untuk menciptakan
kemauan kerja yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d.Fungsi
Pengendalian: Melakukan pengukuran-pengukuran antara
kegiatan yang dilakukan antara kegiatan yang dilakukan dengan standard-standard
yang telah ditetapkan khususnya di bidang tenaga kerja
Fungsi-fungsi
Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
- Pengadaan (Procurement)
- Pengadaan SDM, dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di dalamnya meliputi :
- Perencanaan Sumber Daya Manusia → penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
- Penarikan/perekrutan calon tenaga kerja (recruitment)→ menarik sebanyak mungkin calon-calon tenaga kerja yang memenuhi pernyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber tenaga kerja yang tersedia.
- Selesi (selection) → merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon tenaga kerja yang dikumpulkan melalui proses recruitment.
- Penempatan (placement) → penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang ditentukan.
- Pembekalan (orientation) → dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada tenaga kerja terpilih tentang deskripsi jabatan, kondisi kerja, dan peraturan organisasi
- Pengembangan (Development)
Pengembangan (Development), bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan SDM yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal
oleh perkembangan organisasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
a. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development).
b. Pengembangan Karir (Career Development).
- Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (maintenance), bertujuan untuk
memelihara keutuhan sumber daya manusia yang dimiliki. Wujudnya berupa rasa
betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya pada
organisasi.
a. Kompensasi Jabatan (job compensation) →usaha
pemberian balas jasa atas prestasi yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
b. Integrasi (integration) → menciptakan kondisi
integrsi atau persamaan kepentingan antar tenaga kerja dengan organisasi
yang menyangkut masalah motivasi, kepemimpinan, komunikasi, konflik dan
konselling.
c. Hubungan Perburuhan (Labour Relation)→ pembahasan
masalah perjanjian kerja perjanjian perburuhan,kesempatan kerja bersama,
sampai penyelasaian perselisihan perburuhan
d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) → menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.
d. Pemisahan/Pemutusan Hubungan kerja (Separation) → menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja.
Tantangan Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM)
Tantangan Lingkungan Eksternal
Tantangan teknologi Dampak
kemajuan teknologi pada manajemen personalia terjadi melalui dua cara. Cara
pertama adalah melalui pengaruh teknologi yang mengubah industri secara
keseluruhan. Sebagai contoh, kemajuan teknologi di bidang transpoortasi
dankomunikasi telah meningkatkan mobilitas angkatan kerja. Lebih lanjut,
departemenpersonalia perlu merancang kegiatan-kegiatan pengaturan dan
pendayagunaan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan operasi
perusahaan akibat inovasi teknologi. Dengan Semakin baik teknologi yang digunakan
maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap sdmnya ada
Tantangan politik dan pemerintah : dalam hal ini
kebijakan politik dan kesabilan politik suatu Negara akan mempengaruhi system msdm
yang ada ,karena dengan kebijakan/keputusan politik yang baik akan berpengaruh
besar terhadap peningkatan msdmnya ada, sehingga semakin baik kondisi politik
suatu Negara semakin baik pula kebijakan
yang dapat diambil sehingga dapat mempengaruhi
sdm yang ada.
Berbagai faktor politik telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi pengambilan keputusan-keputusan dibidang personalia. Departemen personalia tidak mungkin mengabaikan konsekuensi-konsekuensi atau dampak berbagai kegiatanpersonalia terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Faktor stabilitas politik dan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan pemerintah merupakan pertimbangan utama bagi para manajer dalam pelaksanaan fungsi
personalia. Sebagai contoh, keputusan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK)tidak bisa diambil sewenang-wenang oleh perusahaan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap stabilitas politik, program dan peraturan pemerintah.
Berbagai faktor politik telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi pengambilan keputusan-keputusan dibidang personalia. Departemen personalia tidak mungkin mengabaikan konsekuensi-konsekuensi atau dampak berbagai kegiatanpersonalia terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah. Faktor stabilitas politik dan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan pemerintah merupakan pertimbangan utama bagi para manajer dalam pelaksanaan fungsi
personalia. Sebagai contoh, keputusan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK)tidak bisa diambil sewenang-wenang oleh perusahaan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap stabilitas politik, program dan peraturan pemerintah.
Tantangan ekonomi
Berbagai tantangan masalah ekonomi dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan perekonomisn suatu negara . karena Sejalan dengan tumbuh dan berkembang bisnis atau system ekonomi yang diterapkan
memberikan tekanan pada peningkatan upah, penawaran “benefits” yang lebih baik,
dan perbaikan kondisi kerja. Dan dengan ini Semakin baik pelaksanaanya system ekonomi yang digunakan maka semakin baik pula pengaruhnya dalam pengembangan sdm.
Berbagai tantangan masalah ekonomi dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan perekonomisn suatu negara . karena Sejalan dengan tumbuh dan berkembang bisnis atau system ekonomi yang diterapkan
memberikan tekanan pada peningkatan upah, penawaran “benefits” yang lebih baik,
dan perbaikan kondisi kerja. Dan dengan ini Semakin baik pelaksanaanya system ekonomi yang digunakan maka semakin baik pula pengaruhnya dalam pengembangan sdm.
Tantang Bidang sosial :
di era sekarang ini sudah banyak terjadi pergeseran nilai-nilai sosial yang dianut oleh
masyarakat. Salah satu contoh pergeseran nilai yang berpengaruh pada menejemen
sumberdaya manusia adalah persepsi tentang peranan wanita. Pergeseran nilai tersebut
terjadi karena merupakan kenyataan bahwa dewasa ini berkat terbukanya
kesempatan yang sama bagi peria dan wanita untuk memperoleh pendidikan hingga
jenjang tertinggi , semakain banyak wanita karier dalam berbagai bidang
profesi. Banyak wanita karier yang berkarya dalam aneka ragam organisasi karena
keinginan untuk mengabdikan
pengetahuannya kepada masyarakat. Memang pada kalanya tekanan ekonomi menjadi
factor penyebab para wanita turut menjadi pencari nafkah, seperti dalam hal
penghasilan suami dirasakan belum memadai guna memenuhi berbagai kebutuhan
keluarga yang bersangkutan. Contoh lain adalah perubahan nilai tentang jumlah
anak dan usia yang tepat untuk menikah. Yang jelas perubahan-perubahan
tersebut berakibat pada menejemen sumberdaya manusia, termasuk perencanaannya,
baik secara makro, yaitu pada tinhkat nasional, maupun pada tingkat mikro,
yaitu pada tingkat organisasional.
- Berkaitan dengan kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan dan gaya hidup yang berkembang dan terbentuk dari dinamika kebudayaan, ekonomi, geografis, religius, pendidikan dan faktor etnis lainnya
- Contoh makin banyak wanita masuk ke dunia kerja, makin banyak orang terpelajar,
- HRD akan dihadapkan pada sikap-sikap baru
Tantangan UU : di bidang uu banyak sekali tanntangnya terutama
masalah kebijakan pemerintah tentang
aturan-aturan yang mengatur tentang sdm hal ini dapat berpengaruh terhadap sdm
itu sendiri karena semakin baik uu yang diterapkan semakin baik pula
pengelolaan,jaminan,dan aturan-aturan yang mengatur tentang MSDM sehingga dalam pelaksannaanya para
pengusaha dan kariawan atau pegawai diberikan batasan –batasan baik masalah jam
kerja , upah minimum dll hal ini dapat meningkatkan sdm yang ada.
Tantangan internal
1) rencana strategi, 2) anggaran, 3)
estimasi lulusan, produksi dan penjualan
4) usaha atau kegiatan baru, dan 4) rancang
bangun institusi dan tugas pekerjaan.
Rekruitmen
adalah Proses pencarian atau
mengundang calon-calon tenaga kerja yang mempunyai kemampuan sesuai dengan
rencana dan kebutuhan organisasi di waktu tertentu, untuk melamar kerja./
proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi
syarat untuk dipekerjakan.
Seleksi adalah proses memilih seseorang dari kelompok pelamar yang
paling cocok/mampu menduduki posisi tertentu dan untuk organisasi./ proses
pemilihan individu-individu yang memiliki kualifikasi yang relevan untuk
mengisi pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan
Tahap-tahap seleksi
Wawancara awal
Tes kerja
Wawancara seleksi
Pemeriksaan referensi dan latar belakang
Pemeriksaan kesehatan
Wawancara dengan calon atasan
Tinjauan kerja nyata
Keputusan penarikan karyawan baru
T es:
• Tes bakat
• Tes Kemampuan
• Tes kejujuran
• Tes kepribadian
• Tes contoh kerja
• Tes kemampuan mental
Wawancara:
• Wawancara Terstruktur
• Wawancara Situasional
• Wawancara Deskripsi Tingkah Laku
• Wawancara Tidak Langsung
• Wawancara Stress
• Wawancara Panel
• Tes bakat
• Tes Kemampuan
• Tes kejujuran
• Tes kepribadian
• Tes contoh kerja
• Tes kemampuan mental
Wawancara:
• Wawancara Terstruktur
• Wawancara Situasional
• Wawancara Deskripsi Tingkah Laku
• Wawancara Tidak Langsung
• Wawancara Stress
• Wawancara Panel
Teori Motivasi Kepuasan.Teori
yang didasarkan pada kebutuhan insan dan kepuasannya. Maka dapat dicari faktor-faktor
pendorong dan penghambatnya. Pada teori kepuasan ini didukung juga oleh para
pakar seperti Taylor yang mana teorinya dikenal sebagai Teori Motivasi Klasik.
Teori secara garis besar berbicara bahwa motivasi kerja hanya dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan kerja baik secara biologis maupun psikologis. Yaitu
bagaimana mempertahankan hidupnya.
Teori Motivasi Proses.
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja.
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja.
Dalam hal
ini teori motivasi proses yang dikenal seperti :
- Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan Pertautan (Instrumentality).
- Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan tindakan keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di dalam lingkungan perusahaannya.
- Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari pelaku dengan pemberian kompensasi.
Teori
pengukuan
Teori
ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian
konpensasi. Misalnya promosi seorang karyawan itu tergantung dari prestasi yang
selalu dapat dipertahankan. Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan
hubungan antara perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut. Teori
pengukuhan ini terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Pengukuhan Positif (Positive
Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuh
positif diterapkan secara bersyarat.
2. Pengukuhan Negatif (Negative
Reinforcement), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan
negatif dihilangkan secara bersyarat.
FUNGSI
DAN TUGAS UTAMA MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
Fungsi
|
Tugas-tugas
|
Procurement
|
Mengiklankan, merekrut dan
menyeleksi karyawan
|
Allocation
|
Membagi & menentukan pegawai,
memberikan kompensasi, promosi, transfer dan pemisahan peran
|
Development
|
Melatih, menilai dan memotivasi
|
Sanction
|
Disiplin, negoisasi dan berdiskusi
dengan karyawan dan hubungan2 karyawan, mendengarkan keluhan dan
mempertimbangkan prosedur
|
Control dan Adaptation
|
Mendesain sistem, menetapkan
peranan, menjaga informasi dan system forecasting yang relevan dengan empat
fungsi diatas
|
tantangan-
tantangan seorang manajer SDM :
A. Tantangan
eksternal
a. Perubahan
Lingkungan Bisnis yang cepat.
Untuk keperluan
tersebut perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan / iklim bisnis yang
cepat, perlu menetapkan kebijaksanaan SDM sebagai berikut:
- Menghindari
pengaruh negatif berupa perasaan tidak puas pada kondisi yang telah dicapai
perusahaan.
- Dalam
menghadapi perubahan yang mengharuskan penambahan pembiayaan (cost), perusahaan
harus berusaha mengatasinya, agar dapat mempertahankan pasar / keuntungan yang
sudah diraih.
- Memberikan
imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan improvisasi yang
kreatif.
b. Globalisasi
Dari sudut MSDM
berarti mengharuskan dilakukannya usaha mengantisipasi sebagai berikut :
- Perusahaan
harus berusaha memiliki SDM yang mampu mengatasi pengaruh perkembangan bisnis /
ekonomi internasional seperti resesi, penurunan / kenaikan nilai uang.
- Perusahaan
harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan ikut serta dalam bisnis
global/internasional dan perdagangan bebas.
c. Peraturan
Pemerintah
Setiap
perusahaan harus memiliki SDM yang mampu membuat keputusan dan kebijaksanaan
dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dari pemerintah. Untuk itu diperlukan SDM yang memiliki
kemampuan mengarahkan agar perusahaan terhindar dari situasi konflik, keresahan
/ kegelisahan, komplen, dan lain-lain khususnya dari para pekerja dengan atau
tanpa keikutsertaan serikat pekerja.
d. Perkembangan
pekerjaan dan peranan keluarga
Semakin banyak
pasangan suami isteri yang bekerja, sehingga sering terjadi kesulitan untuk
bertanggung jawab secara optimal, karena sebagian waktunya digunakan untuk
melaksanakan tanggung jawabnya di lingkungan keluarga masing-masing.
e. Kekurangan
Tenaga Kerja yang Terampil
Tenaga kerja
terampil semakin banyak diperlukan, baik untuk melaksanakan pekerjaan teknis,
maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan, yang tidak mudah mendapatkan
yang kompetitif di antara yang tersedia di pasar tenaga kerja.
B.Tantangan
Internal
a. Posisi
Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif
Untuk
mewujudkan organisasi / perusahaan yang kompetitif , diperlukan berbagai
kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan kemampuan SDM. Usaha itu dapat dilakukan
dengan mendesain sistem pemberian ganjaran yang mampu memotivasi berlangsungnya
kompetisi prestasi antar para pekerja.
b.
Fleksibelitas
Organisasi /
perusahaan memerlukan pengembangan sistem desentralisasi yang mengutamakan
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab secara berjenjang. Fleksibilitas juga
menyangkut penggunaan tenaga kerja, dengan mengurangi kecenderungan mengangkat
pekerja reguler (pekerja tetap). Pengangkatan sebaiknya lebih difokuskan pada
penggunaan tenaga kerja temporer (tidak tetap).
c. Pengurangan
Tenaga Kerja
Manajemen SDM
suatu perusahaan sering dihadapkan dengan keharusan mengurangi secara
besar-besaran tenaga kerja, karena berbagai sebab, seperti resessi,
berkurangnya aktivitas bisnis, dan lain-lain, ini harus diatasi dengan cara
memperbaiki struktur pekerja lini dari tingkat bawah, dengan mendesain kembali
proses produksi.
d. Tantangan
Restrukturisasi
Tantangan restrukturisasi
adalah usaha menyesuaikan struktur organisasi/perusahaan karena dilakukan
perluasan atau penambahan dan sebaliknya juga pengurangan kegiatan bisnisnya.
e. Bisnis Kecil
Bisnis kecil
seperti dikemukakan diatas yang terdiri dari banyak anak perusahaan, yang
saling memiliki ketergantungan dalam produk berupa barang atau jasa yang
dihasilkan sebagai perwujudan net work (jaringan kerja) dalam berbisnis,
sebagai perusahaan besar / raksasa yang tersebar di banyak lokasi.
f. Budaya
Organisasi
Budaya
perusahaan akan mewarnai dan menghasilkan perilaku atau kegiatan berbisnis
secara operasional, yang tanpa disadari akan menjadi kekuatan yang mampu atau
tidak menjamin kelangsung eksistensi organisasi / perusahaan.
g. Teknologi
Tantangan
teknologi tidak sekedar menyangkut pembiayaan (cost), karena bagi Manajemen SDM
hubungannya terkait pada keharusan menyediakan tenaga kerja yang terampil
mempergunakannya, baik dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di
dalam organisasi / perusahaan.
Pada giliran
berikutnya tantangan teknologi berhubungan juga dengan pengembangan sikap dalam
menerima perubahan cara bekerja.
h. Serikat
Pekerja
Dengan kerjasama, perusahaan/organisasi setidak-tidaknya
harus berusaha agar serikat pekerja tidak menjadi penghambat proses produksi,
dengan tidak menempatkanya sebagai lawan.
0 komentar:
Posting Komentar